Mengenal Desktop Environment pada Linux
Intermesso,
familiar dengan kata GNOME, KDE, Unity, Mate, Cinnamon, Xfce, LXDE?
yang barusan itu semua disebut dengan Desktop Environment.
Dalam
salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang disebut interaksi manusia
dan komputer disingkat IMK, dalam bahasa inggris (Human Computer
Interaction, HCI) dijelaskan bahwa sistem komputer harus dirancang
sesuai dan berorientasi dengan kebutuhan manusia sebagai pengguna,
karena sistem komputer tidak dapat beroperasi tanpa input berupa
intruksi dari penggunanya maka dengan mengadaptasi interaksi yang ada
di dunia nyata, diharapkan dapat memberikan kemudahan penggunaan
untuk orang-orang non teknis, lalu muncul istilah Graphical User
Interface(GUI),singkatnya GUI merupakan antar muka visual yang
menghubungkan input dari pengguna dan output yang ditampilkan oleh
komputer sesuai dengan intruksi yang ada, istilah kerenya what you
see is what you get,disingkat WYSIWYG.
Beberapa
penerapan GUI antara lain desktop, penunjuk(pointer), Berkas(file),
map(folder), papan jendela(window), pengelola berkas, dan menu. Dari
kumpulan GUI yang telah disebut merupakan bentuk digital dari bentuk
fisik lingkungan tempat kerja, dengan kata lain bisa disebut desktop
environment(DE). Pada OS Linux, selain merepresentasikan penampilan
visual, DE juga memiliki peranan dalam paket software, dan kebutuhan
dari varian distribusi(distro) Linux yang ada. Contoh distro Ubuntu,
memiliki lebih dari 1 varian(flavor) seperti Ubuntu(Unity DE)Ubuntu
GNOME(GNOME DE), Edubuntu, Kubuntu(KDE), Lubuntu (LXDE),
Xubuntu(Xfce), dll
Karena
setiap orang memiliki selera(style) dalam mendekorasi tata letak
lingkungan kerjanya, demikian juga berlaku pada dunia GUI yang mana
DE memiliki banyak varian rasa varian(flavor), dari yang minimalis,
standart,maximalis, dan keperluan khusus(customize). Pengertian
minimalis disini adalah DE menggunaan sumber daya (resource) RAM dan
hardisk yang sedikit,dan sebaliknya hal itu bisa dikatakan pemilihan
DE berbanding lurus dengan pemakaian resource pada komputer. Biasanya
pemilihan distribusi OS Linux dipengaruhi oleh kebutuhan dan
orientasi dari user, contoh untuk orientasi perfoma komputasi maka DE
dengan resource minim menjadi pilihan, seperti LXDE dan Xfce. Untuk
kebutuhan GUI menawan terdapat DE seperti Deepin, Elementary, dan
KDE, dengan pengorbanan kebutuhan resource besar.
Pengalaman
pribadi yang sedang belajar Linux, personaly prefer DE with low
resource consumption, karena faktor performa, Semoga tulisan mengenai
DE bisa menjadi informasi tambahan untuk yang baru belajar Linux dan
menjawab pertanyaan seperti apa itu gnome, kde, xfce, ngaruhnya apa
dan bla bla bla !
Catatan : Masih banyak jenis DE yang belum saya sebutkan di atas(dalam postingan ini)
Catatan : Masih banyak jenis DE yang belum saya sebutkan di atas(dalam postingan ini)